Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengenali Gejala Penyakit Hidrosefalus Pada Bayi

Cara Mengenali Gejala Penyakit Hidrosefalus Pada Bayi


Memiliki anak yang menderita hidrasefalus tentu bukan menjadi keinginan orang tua. Namun penyakit yang menyerang bagian otak yang membuat kepala menjadi membesar yang disebabkan karena produksi cairan yang berlebih ini sering terjadi. Kalau di rata-rata ada sekitar 1 dari 500 anak yang menderita hidrosefalus.

Sebenarnya jenis penyakit hidrosefalus ini bisa dideteksi oleh orang tua sajak bayi masih dalam kandungan. Namun karena kurang pengetahuan ibu membuat banyak bayi dilahirkan dengan kondisi hidrosefalus.

Bayi yang mengalami hidrosefalus akan terlihat memiliki bentuk kepala yang lebih besar dibandingkan dengan usianya. Kondisi ini disebabkan karena banyaknya produksi cairan dalam rongga otak. Secara normal cairan ini berfungsi sebagai bantalan otak dan mencegah dari kerusakan otak. Namun karena volumenya terlalu banyak, maka akan menyebabkan tekanan pada otak yang bisa mengganggu kecerdasan dan gangguan mental anak.

Dari segi ilmu kedokteran, belum ditemukan penyebab yang pasti seorang bayi mengalami hidrosefalus. Namun kebanyakan kasus hiodrosefalus disebabkan karena adanya faktor genetik, terjadinya perdarahan saat hamil, ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma, atau memang karena cacat sejak lahir.

Bagaimana cara mendeteksi hidrosefalus pada bayi ?. Untuk mendeteksi hidrosefalus pada bayi bisa dilakukan pemeriksaan USG yang bisa dilakukan pada bayi yang berusia 6-7 bulan. Hal ini guna melihat ukuran lingkar kepala janin. Dengan melakukan deteksi sedini mungkin, maka tingkat kesembuhan juga akan tinggi dan menghindarkan bayi dari kerusakan otak yang lebih parah.
Meskipun bayi yang mengalami hidrosefalus bisa terdeteksi saat masih dalam kandungan, namun kebanyakan kasus hidrosefalus baru diketahui oleh orang tua semenjak anaknya lahir selama beberapa bulan.

Secara normal, bayi yang baru lahir selama satu tahun kedepan akan mengalami perkembangan tubuh yang sangat cepat termasuk ukuran kepala. Namun pada kasus hidrosefalus, ukuran kepala bayi akan terlihat lebih besar dibandingkan dengan usia anak yang sama.
Seorang bayi yang mengalami hidrosefalus akan mengalami beberapa gejala seperti mudah rewel, banyak tidur, sering mengalami mual dan muntah sehingga frekuensi menyusui ke ibu juga menurun.

Baca Juga : Tanda Kalau Bayi Kurang Mendapatkan Asupan ASI
Dalam pemeriksaan medis, untuk mengetahui atau menegakkan diagnosa hidrosefalus biasanya seorang dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa CT scan kepala, MRI dan USG. Dengan pemeriksaan itu akan didapatkan gambaran yang lebih jelas tentang ukuran dan volume cairan.


Itulah cara mengenali gejala hidrosefalus pada bayi. Semoga dengan artikel ini banyak para ibu yang lebih mengerti tentang mendeteksi kesehatan bayi termasuk adanya hidrosefalus.

Artikel Terkait : Alasan Mengapa Bayi Yang Baru Lahir Mempunyai Bau Yang Enak
apa saja gejala bayi yang mengalami hidrosefalus, apa saja tanda kalau bayi menderita hidrosefalus, bagaimana cara mengenali gejala hidrosefalus pada anak, Cara Mengenali Gejala Penyakit Hidrosefalus Pada Bayi, tips mengetahui beberapa tanda hidrosefalus pada bayi dan anak

Posting Komentar untuk "Cara Mengenali Gejala Penyakit Hidrosefalus Pada Bayi"

Dapatkan updatan kami via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner